Kunjungan Menteri Keamanan Energi & Net Zero Inggris

PLTM Pandanduri yang berada di kompleks Bendungan Pandanduri di Desa Suangi, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur – NTB, salah satu Unit Pembangkit yang dimiliki PT Brantas Energi mendapatkan kunjungan istimewa oleh Menteri Keamanan Energi dan Net Zero United Kingdom, Rt.Hon. Graham Stuart pada 05 Agustus 2023. Plt Direktur Utama PT Brantas Energi, Satiyobudi Santoso juga mendampingi Graham Stuart berkeliling melihat Bendungan Pandanduri dan memberikan penjelasan terkait progres proyek PLTM Pandanduri.

Dalam kunjungan ini juga dihadiri Tampang S., Kepala BWS Nusa Tenggara 1 PUPR; Amanda McLoughlin, Direktur Pengembangan Kedutaan Besar Inggris Jakarta; Iwan Adhisaputra, Representative dari Program MENTARI; dan Teddy Wardhana, Representative dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).

Kunjungan ini sebagai tindak lanjut kemitraan Indonesia–Inggris melalui Program MENTARI (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia) yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, akses energi yang inklusif, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru, sekaligus membantu mengurangi dampak iklim dan lingkungan di Indonesia.

"Saya sangat bangga bahwa Pemerintah Inggris mendukung inisiatif ini, membantu Indonesia dan otoritas NTB dalam melaksanakan proyek pertama kami ini," ucap Graham Stuart.

"Setelah melihat PLTM di dalam tadi, saya senang sumber daya di Bendungan Pandanduri dimanfaatkan menjadi energi bersih untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Lombok," lanjutnya.

Satiyobudi menyampaikan, ”Saat ini Brantas Energi telah mengoperasikan 5 Unit Pembangkit Listrik yang memanfaatkan sumber Energi Terbarukan dengan total kapasitas 29,0 MW. Brantas Energi terus melakukan pengembangan pemanfaatan potensi Energi Terbarukan lainnya sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia.”

Selain PLTM Pandanduri di NTB, Program MENTARI juga menyokong PLTM Titab di Bali; dan PLTM Batanghari di Sumatera Barat, ketiganya menggunakan skema pemanfaatan bendungan eksisting Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan total kapasitas sekitar 7,0 MW. ”Brantas Energi merasa terhormat dipercaya sabagai pilot project dalam pelaksanaan Program ini dan kami berharap kolaborasi yang baik dengan Pemerintah Inggris dapat terus berlanjut untuk program pengembangan green energy lainnya.” kata Satiyobudi.

Dari total biaya investasi sekitar Rp. 210 miliar, Pemerintah Inggris berkontribusi sebesar Rp. 21 miliar melalui hibah Program MENTARI. Komponen hibah ini sebagai bentuk Viability Gap Funding (VGF) akan meningkatkan kelayakan finansial dari proyek tersebut dan membuka kesempatan untuk PT SMI agar dapat membiayai proyek tersebut dengan meningkatkan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) milik proyek. PT SMI memberikan pinjaman, memantau perkembangan proyek, serta bekerja sama dengan MENTARI dan PT Brantas Energi untuk memastikan aspek keberlanjutan di seluruh tahap perencanaan, pengadaan, konstruksi hingga pelaksanaan operasional Unit Pembangkit.

Brantas Energi Raih Pembiayaan  SMI dan Hibah Pemerintah Inggris untuk Kembangkan EBT